Bila Si Kecil Bersahabat dengan Internet

Teknologi di era kini nampaknya sudah semakin tak terbendung lagi. Begitu pula dengan keberadaan PC, komputer, laptop, atau notebook bahkan gadget di lingkungan keluarga sudah bukan barang mewah lagi. Si kecil pun mulai berkenalan bahkan bisa mengoperasikan teknologi tersebut meski didampingi orangtuanya.

Sering kita lihat anak-anak yang masih TK atau SD sudah mahir menggunakan teknologi tersebut. Apalagi saat mereka mulai diperkenalkan dengan internet. Hal apapun bisa dicari dengan menggunakan internet, baik data ataupun informasi yang mendukung kegiatan sekolah.

Putra sulung saya, Danish (8) pun sudah diperkenalkan dengan komputer dan internet. Terlebih di sekolahnya, mata pelajaran TIK yang menggunakan komputer kerap ia terapkan di rumah. Ia sudah mulai mencoba menggambar dengan menggunakan komputer. Ditambah sekarang ia sudah bisa mencari game online di internet.

Danish seringkali memainkan game di Facebook menggunakan akun saya. Saya sengaja tidak membuatkan akun khusus untuknya karena mengingat usia Danish yang belum 13 tahun. Akitvitas game-nya di akun Facebook saya bisa dengan mudah saya pantau.

Kehadiran teknologi seperti komputer dan internet ini sesungguhnya bersifat netral. Namun teknologi berupa apapun tentu memiliki pengaruh positif dan negatif. Semua tergantung bagaimana kita memanfaatkan teknologi tersebut dengan bijak dan cerdas.

Saat si kecil menggunakan komputer atau internet tanpa pengawasan orangtua, maka teknologi tersebut bisa membawa pengaruh negatif. Sebaliknya pemanfaatan komputer, gadget dan internet dengan cara bijak tentu akan memberi pengaruh positif, bisa membantu perkembangan intelektual dan motorik anak.

Pemanfaatan komputer dengan tepat bisa menjadi sarana menambah pengetahuan bagi anak. Bahkan kehadirannya bisa menjadi sahabat bagi anak. Mereka bisa menggunakannya sebagai sarana mengembangkan kreativitas dan menambah kemampuan mereka mengenal teknologi.

Lantas bagaimana cara kita agar si kecil bisa leluasa dan aman bersahabat internet. Berikut ini hal-hal yang harus orang tua perhatikan demi keamanan si kecil.

 

1. Proteksi terhadap penggunaan internet

Demi mencegah penggunaan internet yang ‘kebablasan’ akibat tak ada kontrol dari orang tua, sebaiknya kita ‘memagari’ komputer plus internetnya dengan aplikasi atau software demi mengamankan si kecil agar tidak sampai membuka situs yang bisa merusak moralnya atau mencemari perilakunya dengan gambar atau video yang tak pantas.

Bila anak dibiarkan atau dibebaskan menggunakan internet tanpa pengawasan, besar kemungkinan anak akan terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri dunia maya. seperti materi bermuatan seks dan perilaku kekerasan tanpa sensor.

 

2. Waspadai anak ketagihan games online.

Orang tua harus mau dan harus bisa meluangkan waktu menemani dan membimbing anak saat mereka berinteraksi dengan dunia maya. Apalagi bila anak sudah mengenal game online. Yang harus diwaspadai para orang tua adalah bila anak mulai ketagihan game online.

Beragam variasi games komputer atau games online cukup sarat dengan unsur kekerasan dan agresivitas. Terlebih banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini sebagai pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.

 

3. Bersikap tegas dalam menerapkan aturan pada anak.

Sejak awal menyediakan fasilitas komputer berikut dengan jaringan internetnya, orang tua seharusnya sudah membuat kesepakatan dengan anak kapan mereka boleh memanfaatkan teknologi tersebut.

Jangan sampai kegemarannya berinternet mempengaruhi aktivitas belajar mereka sehari-hari di sekolah. Sejak dini anak harus diajarkan bagaimana memanage waktu mereka.

Misal sepulang sekolah setelah mereka makan, istirahat kemudian mengerjakan PR, mereka bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk berinternet. Itupun dibatasi hanya 1-2 jam saja. Saat liburan atau weekend mereka bisa memiliki waktu yang lebih longgar.

 

4. Efek cahaya komputer terhadap indera penglihatan anak.

Bila anak terlalu sering menggunakan komputer untuk urusan sekolahnya atau saat mereka menggunakan internet untuk bermain game online, tentu yang harus kita waspadai adalah cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak.

Orang tua bisa memasang kaca pelindung atau pengaman yang melapisi komputer atau belilah monitor yang efek radiasinya tidak terlalu besar atau bahkan yang tak berradiasi. Jangan sampai anak terkena efek radiasi komputer yang sehingga ia terpaksa harus menggunakan kacamata.

 

5. Selektif memilihkan software yang aman untuk anak

Demi keamanan anak dan kenyamanan orang tua dalam memberi kesempatan anak mengenal internet sebaiknya pilihlah software tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.

 

6. Perhatikan sistem keamanan instalasi listrik

Saat si kecil mulai asyik bergaul dengan komputer, pastikan bahwa ia sudah aman dari bahaya tegangan listrik. Jangan biarkan kabel-kabel menjalar di sekitarnya yang bisa mengakibatkan terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan CPU komputer.

 

7. Sediakan property ergonomis yang nyaman untuk anak.

Agar si kecil merasa nyaman bersahabat dengan komputer dan internet, sediakanlah meja atau kursi komputer yang ergonomis dan sesuai dengan bentuk serta ukuran tubuh anak. Perlu diketahui bahwa bentuk property yang tidak ergonomis bisa berpengaruh buruk pada perkembangan anatomi bentuk tubuh si anak.

 

8. Ingatkan anak untuk tetap bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Tentu kita tidak ingin buah hati kita kehilangan masa kecil mereka bergaul dengan teman seusianya hanya karena ia terlalu asik duduk di depan komputer atau bermain games online. Jangan biarkan kegemarannya berinternet menyebabkan anak lupa bergaul dengan teman-teman sebayanya.

 

Berilah pemahaman kepadanya bahwa aktivitas yang menyenangkan itu bukan hanya bergaul dengan komputer dan internet. Sesekali waktu mengajak anak keluar rumah seperti bertandang ke rumah kerabat dan sahabat atau membiarkan mereka bermain di luar rumah bersama teman-temannya.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/29/bila-si-kecil-bersahabat-dengan-internet/

Leave a comment