Ibu; Madrasah Peradaban

Di antara kelebihan yang diberikan Allah Swt kepada kaum wanita adalah ketika Allah Swt menjadikan rahim kaum wanita sebagai tempat untuk menyemai janin, sebelum akhirnya terlahir ke alam dunia. Ini merupakan sebuah keistimewaan sekaligus mukjizat yang luar biasa.

Kemudian, setelah janin itu sudah siap untuk hidup di alam dunia, maka Allah pun mengeluarkannya dari rahim mereka. Dan merekapun harus berjuang mati-matian mempertaruhkan nyawanya demi mendapatkan gelar tertinggi sebagai seorang ibu.

Sumber gambar: mukzizatislam.blogspot.com

Kata “ibu” adalah sebuah gelar kehormatan yang diberikan seorang anak kepada wanita yang telah melahirkannya ke dunia. Kata “ibu” merupakan kata yang paling disukai oleh sang anak, dan selalu dicari-cari ketika si pemilik gelar tidak ada disisi mereka. Bahkan bisa saja kata “ibu” ini mengusir segala bentuk kepengecutan maupun kegundahan yang menyelimuti diri sang buah hati.

Maka, tidaklah berlebihan jika dalam perjalanan sejarah seorang ibu dikenal dengan julukan “mahdul hadhoroh” atau buaian peradaban. Maksudnya, dari rahim seorang ibu inilah para arsitek peradaban lahir.dari pangkuan seorang ibu inilah para pengusung peradaban tumbuh. Dan dalam dekapan seorang ibu itulah para pengukir peradaban belajar memahami arti pengorbanan.

Continue reading

Mualaf yang Masuk Islam Karena Tertarik dengan Hijab Muslimah

Assalamu’alaikum sahabat Muslimah nan shaliah,

Hidup di negeri minoritas muslim dimana sebagian besar penduduknya adalah atheis, boleh jadi memberikan tantangan khusus bagi kita (muslimah). Pertanyaan-pertanyaan mengenai hijab kita, apakah kita punya rambut, bagaimana rambut kita dan lain sebagainya, terlebih lagi saat musim panas dan kita tetap berhijab, akan menimbulkan “ketakjuban” tersendiri bagi orang-orang Korea. Namun sejati, itu adalah nikmat yang luar biasa yang harus disyukuri. Boleh jadi, dengan berhijabnya kita, bisa menjadi pembuka jalan bagi orang lain untuk mengenal islam dan mendapat hidayah. Sebagaimana dalam cerita berikut :

Allahu Akbar! “It’s very amazing moment when I am beside you, my sister…Masya Allah… Ya Allah…I am very happy…” kalimat itu berurai dari mulut seorang Aysha—nama hijrah seorang Joanna. Tak henti-hentinya ia memelukku, mencubit pipiku, menggendong anak-anakku (dua putra saya yang masih batita) secara bergantian, ekspresinya begitu sumringah. Sulungku yang hampir berusia delapan tahun mengarahkan kamera ponsel kepada kami, sesuai permintaan Aysha yang tampak bergembira karena bisa berkumpul bersama saudari muslimah untuk berbuka puasa bersama di masjid Krakow.

Wajar saja ‘seheboh’ itu sikap Aysha, ibarat ‘fresh from the oven’, semangatnya memang sedang menjulang tinggi, mengaliri ketulusan jiwanya yang baru beberapa bulan lalu menjadi Muallaf. Ramadhan 1432 Hijriyah ini adalah Ramadhan pertamanya. Ia bertutur, “Sebenarnya hati saya sudah condong kepada Islam sejak beberapa tahun silam. Tapi sister, saya baru mantap bersyahadat di akhir tahun lalu, dan secara resmi tercatat kemusliman saya adalah beberapa bulan lalu, sejak saya sudah berusia delapan belas tahun.”

Continue reading

Apakah yang Menghalangimu Berhijab Wahai Saudariku?

Assalamu’alaikum Sahabat muslimah,,

Sejatinya kehidupan adalah sebuah proses belajar yang tak pernah usia, hingga tiba suatu masa kala Allah izinkan kita untuk bertemu dengan Nya. Nah, yang harus digaris bawahi “proses” adalah kata yang bermakna berkelanjutan atau berkesinambungan. Tulisan singkat dibawah ini, semoga bisa jadi sarana yang akan memperlancar “proses” pembelajaran kita untuk bisa jadi muslimah yang lebih baik. Sungguh tidak ada maksud untuk mempertanyakan apalagi menghakimi, namun sebagai ungkapan cinta kala Allah menjadikan kita bersaudari. Bagi yang sudah berhijab pun, semoga bisa menjadi sarana untuk menguatkan azzam agar senantiasa istiqamah.

Hijab adalah pakaian wanita muslim yang menutup bagian kepala sampai dengan kaki (termasuk didalamnya jilbab/tudung dan pakaian yang longgar tidak memperlihatkan lekuk tubuh). Bagi orang awam, masalah hijab mungkin dianggap masalah sederhana. Padahal sesungguhnya, ia adalah masalah besar. Karena ia adalah perintah Allah SWT yang tentu didalamnya mengandung hikmah yang banyak dan sangat besar. Ketika Allah SWT memerintahkan kita suatu perintah, Dia Maha Mengetahui bahwa perintah itu adalah untuk kebaikan kita dan salah satu sebab tercapainya kebahagiaan, kemuliaan dan keagungan wanita.

Seperti firman Allah SWT:

“Hai Nabi, katakan kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu”.(QS. Al Ahzab:59)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda:

“Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, diatas kepala mereka (terdapat suatu) seperti punuk onta yg lemah gemulai. Laknatlah mereka! Sesunggunya mereka adalah wanita -wanita terlaknat.”(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad(2/33))

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah bersabda:

“Dua kelompok termasuk penghuni Neraka, Aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu seperti orang yg membawa cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia dan para wanita yg berpakaian (tetapi ) telanjang, bergoyang berlenggak lenggok, kepala mereka (ada suatu) seperti punuk unta yg bergoyang goyang. Mereka tentu tidak akan masuk Surga, bahkan tidak mendapat baunya. Dan sesungguhnya bau Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”(HR. Muslim, hadits no. 2128).

Continue reading

Jilbab Syar’i? Tetap Cantikkah?

Sumber gambar: greensaluang.blogspot.com

Assalamualaikum sahabat Muslimah MI-Korea,

Siapa diantara kita yang tidak senang jika terlihat cantik? Atau adakah diantara kita yang tidak ingin tampil anggun sebagai muslimah? Rasanya tidak ada bukan? Yah, adalah hal yang sangat manusiawi untuk senang terlihat cantik dan anggun. Nah, pertanyaannya adalah, memangnya kalo berjilabab syar’i bisa tetap terlihat cantik? Sebelum kita masuk ke pembahasan itu, alangkah baiknya kita simak dulu, kriteria jilbab syar’i :

1.  Menutupi seluruh tubuh kecuali bagian yang dikecualikan
Hal ini tercantum dalam firman Allah ta‘ala, surat An-Nuur, ayat 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’” (Qs An Nuur: 31)

Begitu juga surat Al-Ahzaab, ayat 59,

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Continue reading

Tafsir Al-Quran tentang hijab wanita

Wahai para Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak wanitamu dan istri-istri orang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seleuruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab : 59)

Sebab turunnya ayat
Para mufassir meriwayatkan bahwa pada zaman dahulu para wanita baik yang merdeka maupun yang budak, keluar pada malam bila ingin buang air di antara semak dan pohon. Sehingga tidak bisa dibedakan antara wanita merdeka dan budak. Orang-orang fasiq di Madinah sebagaimana kebiasaan jahiliyah sering menggoda para budak wanita. Namun seringkali malah menggoda para wanita merdeka dengan alasan bahwa mereka salah kira. Sehingga turunlah ayat ini untuk membedakan antara wanita merdeka dengan budak, yaitu dengan memakai jilbab yang panjang dan lebar.

Batas Aurat Wanita
Khilaf dan perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang batasan aurat wanita itu akan selalu ada, selama nash-nash itu sendiri memang mengandung khilaf dan perbedaan penafsiran serta variasi istimbath hukum. Selama masih ada dari umat ini yang berpegang kepada kekerasan gaya Ibnu Umar ra dan keluwesan Ibnu Abbas ra. Dan selama para shahabat ada yang shalat Ashar di jalan dan ada yang shalat Ashar di Bani Quraidhah.
Namun semua itu bukanlah aib dan dosa, melainkan justru rahmat dari Allaw Azza Wa Jalla. Yang pendapatnya salah mendapat uzur dan justru mendapat satu pahala. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tidak ada kesalahan dalam ijtihad masalah cabang-cabang (furu`).
Namun di balik khilaf dalam masalah ini, tidak ada salahnya kami kemukakan dalil-dalil dari masing-masing pihak, baik yang mewajibkan niqab (tutup muka) bagi wanita maupun yang tidak mewajibkan.

Continue reading

Keutamaan Menghapal Al-Quran

Mengapal Quran adalah salah satu aktivitas yang bernilai luar biasa dihadapan Allah, namun seringkali sifat lalai kita menjadikan halangan untuk tetap istiqomah berusaha menghapal Quran. Nah, Berikut adalah Keutamaan menghafal Qur’an yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal.

KEUTAMAAN DI DUNIA

1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,”Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'” (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,”Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.”(HR. Hakim)

Continue reading

Hikmah Kisah-Kisah dalam Al-Quran

Apa yang terpikir dalam benak kita ketika mendengar kata kisah? Mungkin sebagian besar kita akan berkata, bahwa kisah adalah cerita yang hampir keseluruhan isi nya ada karangan. Contohnya adalah kisah kancil mencuri timun, atau kisah kura-kura dan kelinci, dan lain sebagainya. Tapi kisah dalam Al-Quran itu berbeda. Kisah-kisah dalam Al Qur’an adalah sebenar-benarnya kisah. Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Dan siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?” (Q.S. An Nisaa’: 87).

Karena kisah-kisah tersebut pasti sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Dan kisah-kisah tersebut merupakan kisah-kisah terbaik. Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu,” (Q.S. Yusuf: 3).

Sumber gambar: alghoyami.wordpress.com

Karena kisah-kisah tersebut mengandung nilai balaghah dan makna yang sangat tinggi kesempurnaannya. Dan kisah-kisah dalam Al Qur’an merupakan kisah-kisah yang paling besar manfaatnya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.S. Yusuf: 111).

Yang demikian itu karena sangat kuatnya pengaruh yang muncul untuk memperbaiki hati, amal dan akhlak.

Continue reading

AL-Quran dan Doa

Adalah hal yang wajar bagi seorang manusia merasa sedih dan kecewa atas apa yang terjadi pada kehidupannya. Hal yang sangat manusiawi, perasaan-perasaan tersebut muncul ketika makhluk yang bernama manusia itu (baca: kita) “disayang” Allah lewat ujian kesulitan, atau dengan kenyataan yang jauh dari apa yang sebelumnya dibayangkan, . Hal manusiawi lainnya, adalah ketika kita sebagai manusia menginginkan sesuatu, dan sudah berikhtiar sebaik yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya, dan akhirnya berpasrah dan berikhtiar terakhir melalui doa yang dipanjatkan pada Dzat yang berkuasa atas segalanya. Ya, diatas segala fenomena apa pun dalam kehidupan kita, baik senang, sedih, bahagia, ataupun kecewa, semuanya akan bermuara pada pemberhentian terakhir yang di sebut “Doa”. Diatas segala daya, upaya, semangat, ikhtiar, semuanya tetap akan selalu berhenti dan berpasrah pada keputusan Nya, yang termanifestasi pada laku yang bernama “Doa”. Kenapa? kenapa harus demikian? Karena doa adalah bentuk pengakuan lemah dan tiada berdaya nya seorang hamba pada Tuhannya. Doa adalah bentuk ekspresi kecemasan seorang hamba, sekaligus harapan yang hanya digantungkan pada Sang Maha Rahman lagi Rahim. Doa adalah bentuk nyata akan keyakinan seorang manusia pada Allah, Dzat yang jiwanya ada dalam genggaman Nya. Doa adalah wujud pengakuan keimanan, bahwa tidak ada yang mampu menjadikan dan tidak menjadikan sesuatu melainkan Allah.

Sebagaimana tertulis dalam Al-Quran:

 “Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdo’a kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” ( QS Ghafir 60 ). 

Continue reading

Surat cinta Nya yang menyembuhkan

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam yang berkuasa atas segala apa yang terjadi dalam hidup dan kehidupan tiap-tiap makhluknya. Dzat yang Maha Rahman, yang menjadikan segala yang ada menjadi tiada, dan meniadakan segala yang ada. Dzat yang tiap-tiap jiwa ada dalam genggamannya, yang senantiasa memberikan limpahan nikmat dan rahmat tanpa perlu diminta.

“Allah takes care of everyone, yet He is never too busy to listen. Don’t be “too busy” to talk and spend time with him”

Selain melalui shalat yang 5 kali dalam sehari, serta sholat sunnah lainnya akan menyempurnakan. Sejatinya Allah sudah sediakan, cara bagi hamba-hamba Nya untuk senantiasa berbicara dan menghabiskan waktu dengan Nya. Surat cinta Nya yang sempurna, sempurna, benar-benar sempurna karena semuanya ada di sana. Satu-satu hal yang mengurangi nilai kesempurnaannya adalah ketidaksempurnaan kita untuk mempelajarinya, memenuhi hak-hak surat cinta itu untuk dibaca, dipahami, dihapalkan, dan diamalkan. Jika masih ada ragu akan kesempurnaannya, maka silahkan coba sebutkan bagian apa dari kehidupan yang tidak ada didalamnya.

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS.Al-Baqarah :2-3)

Continue reading

Bersahabat dengan Al-Qur’an

Melihat judul di atas mungkin sebagian orang akan menyangka bukankah Al-Qur’an benda mati? untuk apa kita bersahabat dengannya?

Perlu kita kembali dengar pepatah yang mengatakan seseorang dilihat dari teman (sahabatnya). Barangsiapa yang bersahabat dengan tukang minyak wangi maka akan ketularan bau wanginya, siapa yang dekat dengan pandai besi maka sangat mungkin terciprat bara apinya.

Nah sekarang yang menjadi pertanyaan Mengapa harus Al-Qur’an? Yang pertama dijawab adalah karena Al-Qur’an adalah kalam Allah, tidak ada sedikit pun perkataan manusia, bahkan ketika manusia di tantang untuk membuat satu surat pun tak akan bisa, karena Al-Qur’an dibuat dan diturunkan dengan ilmu Allah. Perhatikanlah Firman Allah berikut ini: “Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam”, (QS. 26:192). “dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin”, (QS. 26:193)

Atas kehendak Allah, Al Qur’an diturunkan dari Lauhul Mafuzh di bawa oleh Ar Ruh Al-Amin (ada yang mengartikan Jibril), ke dalam hati manusia (Muhammad), agar supaya beliau dapat memberi peringatan kepada manusia. Hati yang dimaksud di sini adalah qalbu yang ghaib, karena Al Qur’an pun ghaib pula. Tidak mungkin tulisan di atas kertas itu dapat masuk ke dalam hati seseorang. Al Qur’an tidak dapat dibuat oleh manusia maupun jin.

Continue reading